Satwa liar yang sering berkonflik diantaranya adalah Orangutan.
Konflik terjadi sebagai bentuk akibat beberapa faktor, peralihan lahan hutan
menjadi kebun dan pemukiman maupun eksploitasi berlebihan terhadap sumber pakan
satwa liar di alam
A. Orangutan Sumatera
Orangutan sumatera (Pongo tapanuliensis) adalah spesies
orangutan terlangka. Orangutan sumatra hidup dan endemik di Sumatra, sebuah
pulau yang terletak di Indonesia. Tubuh mereka lebih kecil daripada orangutan
kalimantan. Orangutan sumatra memiliki tinggi sekitar 4,6 kaki dan berat 200
pon. Hewan betina berukuran lebih kecil, dengan tinggi 3 kaki dan berat 100
pon. Lanskap Batangtoru secara administratif meliputi tiga kabupaten, yaitu
tapanuli utara, tengah, dan selatan. Hutan diperkirakan sekitar 140.535 ha,yang
meliputi hutan lindung (51,5%), cagar alam (6,2%), hutan produksi (5,3%),
kawasan pemanfaatan lainnya.
B. Penyebab Konflik Serta Perburuan Satwa Liar
Perburuan Orangutan yang sulit dihentikan dan diburu untuk
diperdagangkan secara ilegal dan dijadikan hewan peliharaan sehingga Populasi
mereka terancam punah. Orangutan tapanuli diperkirakan tersisa 577-760 individu
dan hanya ditemukan di lanskap batangtoru.
1. Penggunaan Lahan
Masyarakat Tapanuli seperti desa luat lombang dan
rambassiasur memanfaatkan Lanskap Batangtoru sebagai lahan pertanian dan
pemukiman sampai sebatas cagar alam. Fungsi hutan dataran rendah berubah
menjadi kawasan pemukiman, pertanian, dan kebun masyarakat. Perusakan habitat
terjadi secara masif hingga ketersediaan jelajah, sumber pakan, dan pohon
bersarang di hutan dataran rendah terbatas. Fenomena ini menyebabkan Orangutan
pindah ke habitat yang lebih aman untuk menghindari perburuan dan konflik.
2. Kerusakan hutan oleh
Manusia
Pertumbuhan penduduk menyebabkan perluasan pembukaan lahan dan peningkatan penebangan hutan seperti rotan, lateks, dan buah-buahan menyebabkan kerusakan hutan sehingga orangutan akan lebih sulit untuk menemukan pohon sarang karena akan menghadapi konflik atau diburu oleh manusia
C. Kerugian Yang Diderita/Dialami Satwa
Orangutan dianggap sebagai hama, dan karenanya diburu oleh
manusia. Di beberapa desa di lanskap batangtoru, orangutan yang memasuki ladang
masyarakat diusir dan dibunuh karena konflik dengan manusia.
- Manusia
1. Orangutan
sering mengunjungi buffer zone
sebagai lahan yang dikelola oleh masyarakat, terutama di desa-desa sekitar
seperti Dolok Sibual-buali. Orangutan sering datang ke lahan masyarakat selama
musim durian untuk mencari makan. Orangutan
juga merusak dan memakan tanaman, seperti durian (durio zibethinus murray), petai (parkia speciosa hassk), dan aren (arenga pinnata merr).
2. Terdapat beberapa Orangutan membuat sarang di pohon durian di Desa Aek Batang Paya sehingga mengganggu aktivitas penduduk.
D. Mitigasi Yang Dilakukan Serta Strategi jangka panjang
Program yang dilakukan adalah restorasi habitat, pembuatan penghalang, perlindungan tanaman, pembangunan koridor, penegakan hukum, dan pembangunan ekonomi desa. Di sisi lain, pengayaan pohon sarang dan pakan alami di hutan produksi yang berbatasan dengan hutan konservasi terus ditingkatkan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sedangkan Strategi jangka
pendek
Program yang dibutuhkan adalah pemberian kompensasi berupa hal yang dapat meningkatkan hasil dalam sistem agroforestri dengan jaminan dari masyarakat untuk menyerahkan tanamannya sebagai pohon makanan dan sarang Orangutan.
Kompensasi yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa: (i) bibit tanaman yang tidak dikonsumsi oleh orangutan, seperti kopi, kakao, dan salak, (ii) tanaman pupuk untuk meningkatkan produktivitas tanaman, (iii) mesin untuk membajak sawah dan lahan pertanian , (iv) pengetahuan dan penyuluhan untuk mengoptimalkan hasil panen, dan (v) pengembangan sumber ekonomi alternatif lainnya, seperti ekowisata desa dan perikanan.
Demikianlah informasi mengenai mitigasi konflik manusia dan satwa liar, untuk informasi lainnya bisa anda temukan pada website blog Rimbapala Kehutanan USU.
Penulis: Marolop Febrianto Purba (Artok)
Editor: Putri Armenia Urelia (Mrende)
Mantap..
BalasHapusLestari!!!