Lestarii

Senin, 29 Oktober 2018

Bantu Anak-Anak Menghilangkan Trauma, Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia Melakukan Trauma Healing di Mandailing Natal

Sore itu (12/10/2018) tak pernah disangka air bah datang cepat membawa material lumpur, pohon tumbang dan bebatuan. Sebuah desa hancur terhempas air yang membawa benda-benda yang merusak apa yang dilewatinya. Peristiwa banjir bandang ini terjadi Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal dan sekitarnya. Tim SAR menemukan 17 korban meninggal dunia dan 12 orang diantaranya adalah anak-anak.
Sumber : regional.kompas.com

Melihat peristiwa tersebut, Rabu (24/10/2018) Rimbapala Kehutanan USU dan Tim Relawan Indonesia berangkat ke Mandailing Natal. Adapun kegiatan yang dilakukan di lokasi bencana yaitu assesment, penyaluran bantuan dan trauma healing.
Pemberangkatan Delegasi dari Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia

Persiapan Menuju Lokasi Bencana


Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia Melihat Langsung Kondisi Lokasi Bencana
Kamis (25/10/2018) Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia sampai di lokasi bencana pada pukul 15.00 WIB dan langsung melihat kondisi lokasi bencana sekaligus bertemu dengan masyarakat yang ada di sana. Informasi yang didapat adalah kejadian banjir bandang tersebut terjadi pada pukul 16.30 WIB selama 5 menit. Akibat bencana ini, 12 murid madrasah meninggal dunia dan 3 lagi terluka parah. Bencana ini juga menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal, 11 rumah rata dengan tanah dan 17 rumah mengalami rusak berat. Anak-anak belum bisa bersekolah karena sekolah SD mereka telah hancur. Untuk mengatasinya mereka harus mengungsi ke sekolah yang letaknya lebih tinggi. Akan tetapi, sekolah tersebut juga rawan terhadap longsor sehingga anak-anak takut untuk sekolah dan lebih memilih untuk libur.
          
Bertemu dengan Kepala Desa dan Masyarakat Desa Muara Saladi

Program Trauma Healing Terhadap Anak-anak
Akibat bencana tersebut banyak warga khususnya anak-anak yang mengalami trauma. Bahkan ada yang tidak mau lagi tinggal di desa tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia melakukan program trauma healing terhadap anak-anak. Trauma healing merupakan salah satu tidakan bantuan yang dilakukan pasca bencana. Tindakan tersebut dapat membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.  Target utamanya adalah anak-anak dikarenakan sebagian besar korban adalah anak-anak yang merupakan teman-teman mereka sendiri. Harapannya dengan adanya program trauma healing ini, anak-anak dapat ceria dan semangat kembali, hati tenang dan tentram serta menjadi pribadi yang ikhlas.

4 komentar:

Ekspedisi Sekret Rimbapala Boras Pati

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, menjalin tali persaudaraan se MAPALA- SU untuk Anggota Muda RIMBAPALA Kehutanan USU. 1. Gempa...