Lestarii

Kamis, 29 November 2018

1 Mangrove 1000 Kehidupan : Penanaman Mangrove di Desa Sei Tuan






Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, Rimbapala kehutanan USU mengadakan penanaman Managrove di Desa Percut Sei Tuan pada hari sabtu, 24 November 2018. Adapun tema yang diangkat yaitu “1 mangrove 1000 kehidupan". Maksud dari tema tersebut adalah 1 mangrove dapat memberikan dampak positif terhadap kehidupan di dunia ini. Hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangan lingkungan di Desa Percut Sei Tuan. Hutan mangrove sudah banyak dijadikan alih fungsi lahan seperti pembuatan tambak udang, kepiting dan ikan. Sekarang hutan mangrove di desa ini sudah banyak mengalami kerusakan.
Upacara Pembukaan
Dalam penanaman ini Rimbapala bekerjasama dengan Rumah Baca Bakau dan Masyarakat setempat. Harapannya dengan adanya partisipasi masyarakat setempat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove dalam kehidupan ini. Bibit Mangrove yang ditanam yaitu sebanyak 500 bibit. Bibit tersebut berasal dari Dusun II, Desa Sei Tuan, Kec. Percut Sei Tuan. Pengambilan bibit ini sebelumnya sudah disetujui oleh BPDASHL. Tidak hanya melakukan penanaman mangrove tetapi dalam kegiatan ini dilakukan juga pembagian bibit MPTS kepada masyarakat setempat.

Foto Bersama Ketua Rimbapala Kehutanan USU, Pembina Rimbapala, Koordinator Lingkungan Hidup dan Perwakilan Massyarakat
Penanaman Mangrove

 
Penanaman Mangrove

 
Pembagian bibit MPTS kepada warga setempat

Dalam penanaman bibit mangrove ini Pembina Rimbapala yaitu bapak Achmad Siddik Thoha memberikan sedikit pengarahan kepada masyarakat setempat bahwasanya menjaga kelestarian hutan mangrove itu sangatlah penting. Harapannya dengan adanya penanaman bibit hutan mangrove ini masyarakat dapat menjaga kelestarian lingkungan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dan dapat memberikan dampak positif demi kehidupan dimasa yang akan  datang.

Lestari!!!
 


Senin, 29 Oktober 2018

Bantu Anak-Anak Menghilangkan Trauma, Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia Melakukan Trauma Healing di Mandailing Natal

Sore itu (12/10/2018) tak pernah disangka air bah datang cepat membawa material lumpur, pohon tumbang dan bebatuan. Sebuah desa hancur terhempas air yang membawa benda-benda yang merusak apa yang dilewatinya. Peristiwa banjir bandang ini terjadi Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal dan sekitarnya. Tim SAR menemukan 17 korban meninggal dunia dan 12 orang diantaranya adalah anak-anak.
Sumber : regional.kompas.com

Melihat peristiwa tersebut, Rabu (24/10/2018) Rimbapala Kehutanan USU dan Tim Relawan Indonesia berangkat ke Mandailing Natal. Adapun kegiatan yang dilakukan di lokasi bencana yaitu assesment, penyaluran bantuan dan trauma healing.
Pemberangkatan Delegasi dari Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia

Persiapan Menuju Lokasi Bencana


Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia Melihat Langsung Kondisi Lokasi Bencana
Kamis (25/10/2018) Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia sampai di lokasi bencana pada pukul 15.00 WIB dan langsung melihat kondisi lokasi bencana sekaligus bertemu dengan masyarakat yang ada di sana. Informasi yang didapat adalah kejadian banjir bandang tersebut terjadi pada pukul 16.30 WIB selama 5 menit. Akibat bencana ini, 12 murid madrasah meninggal dunia dan 3 lagi terluka parah. Bencana ini juga menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal, 11 rumah rata dengan tanah dan 17 rumah mengalami rusak berat. Anak-anak belum bisa bersekolah karena sekolah SD mereka telah hancur. Untuk mengatasinya mereka harus mengungsi ke sekolah yang letaknya lebih tinggi. Akan tetapi, sekolah tersebut juga rawan terhadap longsor sehingga anak-anak takut untuk sekolah dan lebih memilih untuk libur.
          
Bertemu dengan Kepala Desa dan Masyarakat Desa Muara Saladi

Program Trauma Healing Terhadap Anak-anak
Akibat bencana tersebut banyak warga khususnya anak-anak yang mengalami trauma. Bahkan ada yang tidak mau lagi tinggal di desa tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, Rimbapala dan Tim Relawan Indonesia melakukan program trauma healing terhadap anak-anak. Trauma healing merupakan salah satu tidakan bantuan yang dilakukan pasca bencana. Tindakan tersebut dapat membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.  Target utamanya adalah anak-anak dikarenakan sebagian besar korban adalah anak-anak yang merupakan teman-teman mereka sendiri. Harapannya dengan adanya program trauma healing ini, anak-anak dapat ceria dan semangat kembali, hati tenang dan tentram serta menjadi pribadi yang ikhlas.

Rabu, 17 Oktober 2018

Duka Mereka Duka Kita : Rimbapala Peduli Palu Donggala

          Pada hari Jumat, 28 September 2018 Indonesia kembali berduka. Gempa besar berkekuatan 7,7 SR mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Tidak cukup hanya disitu, setelah terjadi gempa yang kuat, gelombang tsunami menghantam Palu, Sulawesi tengah. Banyak korban jiwa dalam bencana ini. Ada yang meninggal, ada yang luka-luka bahkan menghilang. Ini bukanlah duka mereka saja tetapi ini DUKA KITA dan DUKA INDONESIA
Sumber : batam.tribunnews.com
Sumber : www.bbc.com
         Rimbapala Kehutanan Universitas Sumatera Utara turut berduka dengan kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Palu Donggala. Oleh karena itu, Rimbapala melakukan penggalangan dana yang dilakukan pada tanggal 1 dan 2 oktober di Fakultas Kehutanan USU. Dalam penggalangan dana ini, Rimbapala memasuki setiap kelas untuk meminta donasi kepada setiap mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa, Dosen Fakultas Kehutanan turut ikut membantu dengan memberikan donasinya.
Penggalangan Dana Hari Pertama
Penggalangan Dana Hari Kedua
           Dari penggalangan dana yang telah dilakukan maka didapat donasi sebesar Rp 1.047.500 pada hari pertama dan Rp 580.400 pada hari kedua. Jadi total penggalangan dana yang dilakukan di Fakultas Kehutanan USU adalah Rp 1.627.900. Rimbapala mengucapkan trimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasi kepada korban bencana alam Palu-Donggala.
Penyerahan Hasil Penggalangan Kepada Bapak Pembina Rimbapala
          Setelah penggalangan dana selesai dilakukan, hasil penggalangan dana diberikan secara langsung oleh M. Khobir Tanjung (Soberok) selaku Ketua Rimbapala 2018/2019 kepada Bapak Pembina Rimbapala Pak Achmad Siddik Thoha pada hari Rabu, 17 Oktober 2018. Hasil penggalangan ini selanjutnya akan diserahkan kepada Tim Relawan Indonesia untuk diserahkan kepada korban bencana di Palu-Donggala. Semoga penggalangan dana ini dapat membantu dan mengurangi beban saudara-saudara kita yang ada di sana.

Minggu, 09 September 2018

EKSPEDISI SEKRET NATURAL JUSTICE

EKSPEDISI SEKRET NATURAL JUSTICE
Natural Justice adalah salah satu mapala yang berada dikawasan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Natural Justice didirikan oleh Leonard HM Marpaung, SH. Dan diketua i oleh saudari Zefri Zulfi, Sekretaris Aubertus Siahaan, Bendahara Vony Hardiyanti. Natural Justice juga mempunyai kepengurusan bidang yaitu:
1)      Olahraga Alam Bebas
×          Iman Ananda (Koordinator)
×          Hardy Pakpahan
×          Wisman Siagian
2)      Humas
×          Yasir Muslim (Koordinator)
×          Rahmi Patricia
3)      Peningkatan wawasan serta studi lingkungan hidup
×          Natalia Sinaga (Koordinator)
4)      Pendidikan dan pelatihan
×          Barita L Batu (Koordinator)
×          Rudy Voiler Milala
5)      Peralatan dan perlengkapan
            .      Fujdli Rinanda Mangungsong (Koordinator)

EKSPEDISI SEKRET MATRIPALA


EKSPEDISI SEKRET MATRIPALA
Matripala adalah kepanjagan dari Mahasiswa Triguna Dharma Pecinta Alam yang berdiri pada tanggal 22 November 2005 berlokasi di kampus STMIK TRIGUNA DHARMA Medan. Matripala terdiri atas pemikiran dan ide yang cemerlang dari kakanda-kakanda senior yang pada saat itu gemar berpetualang dialam bebas dan mendaki gunung dan kemudian para kakanda berembuk dalam satu ide untuk membentuk suatu organisasi yang permanaen di Kampus STMIK TRIGUNA DHARMA dan ide tersebut dapat berkembang dan support dari kampus AMIK TRIGUNA DHARMA(sebelum Menjadi STMIK TRIGUNA DHARMA).
Matripala didirikan oleh 3 Printis dan 1 Anggota Kehormatan adalah.
1.      Abangda Andi Putra, Amd.kom (perintis)
2.      Abangda Budi Utomo, Amd.kom (perintis)
3.      Abangda Koko Supriando, Amd.kom (perintis)
4.      Abangda Zulfan (Anggota Kehormatan)
Pada tahun 2007-2010 Matripala  sempat mengalami evakuman kegiatan akibat kurangnya keanggotaan di Matripla dan pada tahun 2010-2011 matripala mulai kembali berdiri dari kevakuman, matripala dapat kembali berdiri dikarenakan munculnya pemikiran dari kakanda senior yang memiliki ide mendirikan kembali matripala yang beranggota 8 orang (Angkatan III). Sampai saat ini Matripala masih terus melakukan kegiatan rekrutmen bagi calon anggota baru matripala yang dilaksanakan minimal setahun.
Matripala hingga saat ini masih exist didunia konservasi dan olahraga alam bebas seperti:
1.      Panjat tebing
2.      Rappling
3.      Arum Jeram
4.      Gunung Hutan

EKSPEDISI SEKRET RINDALA


EKSPEDISI SEKRET RINDALA
Rindala adlah salah satu unit organisasi kepencintaan alam di Universitas Methodist Indonesia. Rindala berdiri tahun 2000, dandidirikan oleh 6 orang pendiri. Sampai saat ini telah terhitung sudah berjumlah 16 angkatan, dengan jumlah Anggota baru 10 orang dan anggota aktif sekarang banyak 27 orang.
Rindala mempunyai 4 depertemen diantarannya antara lain:
1.      Lingkungan Hidup
2.      Sumberdaya Manusia
3.      Humas
4.      Kesekretarisan
Anggota muda berhak memilih depertemen apa yang akan didalami setelah menjadi anggota biasa, adapun syarat untuk menjadi Anggota biasa ialahmembawakan materi tentangdepertemen yang akan diminati ke luar. Sekret Rindala kini berada di kampus kedokteran UMI, sebelumnya sekret Rindala berada di kampus pertaniaan UMI yang berada di Jalan Harmonika Baru.
 adapun badan Pengurus Harian inti dari Rindala ialah terdiri dari ketua yaitu Faris Ginting (Kris), Sekretaris Andrianus Saputra Harianja (Bren)  dan Bendahara Elsa C.G. Siahaan (Perisai).

EKSPEDISI SEKRET MAPASTA


EKSPEDISI SEKRET MAPASTA
Mahasiswa Pencinta Alam (MAPASTA) adalah salah satu unit kegiatan Mahasiswa yang berada dibawah BEMI yang diketuai Andolan Harahap. Bertujuan untuk terbinanya akademis yang bertaqwa kepada allah swt, serta sadar dan mampu bertanggung jawab untuk kelestarian alam dan lingkungan hidup. Visi dan targetnya agar terjalin ukhuwah Islamiyah serta mempererat persaudaraan sedama memiliki minat dan bakat, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari. * * *Organisasi ini beraktifitas dibidang kepencintaanalaman serta sosial masyarakat.
Mapasta mempunya beberpa divisi:
1.      Montenering
2.      Rock Climbing
3.      Rafting
4.      Konservasi

Ekspedisi Sekret Rimbapala Boras Pati

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, menjalin tali persaudaraan se MAPALA- SU untuk Anggota Muda RIMBAPALA Kehutanan USU. 1. Gempa...