EKSPEDISI SEKRET GEMAPALA
Memasuki areal fakultas ilmu budaya universitas Sumatera Utara dengan niat
yang bulat. Walaupun tidak tau letaknya Sekret Gemapala. Tapi bermodalkan
keberanian berjalan terus mencari walaupun canggung.Berjabat tangan dengan
orang-orang yang ada disana,awalnya berpikir bahwa mereka adalah anggota
Gemapala, ternyata tamu dari Riau. Disana tidak ada anggota aktif gemapala,
hanya ada Anggota Luar Biasa.Keramahan dan keseruan pun terjalin dan begitu
terasa, dengan bumbu-bumbu lelucon yang diberikan membuat betah berlama-lama
disana. GEMAPALA yang berdiri tanggal 10 November 1993 sekarang memiliki
anggota aktif 30 orang ini memiliki anggota rata-rata dari jurusan Pariwisata,
Sastra Jepang, Sastra Inggris, Sastra Daerah dan mungkin banyak juga dari
jurusan Perpustakaan.
GEMAPALA
yang telah melaksanakan DIKSAR ke 23 ini dengan nama angkatan Anjali Aksata
yang beranggotakan 12 orang yaitu 7 laki-laki dan 5 perempuan. Kata Anjali
Aksata berarti penghormatan tidak putus-putus. Rute Diksar angkatan 23 ini
yaitu DAM, Penatapan, Sibayak, Pintau dan Hura-Hura.Tak lama ada anggota lain
datang, saat berkenalan dia berkata bahwa dia “abang tertampan se sastra pada
jamannya” siapa lagi kalau bukan bang ombak. Bang Ombak sebagai Wakil Ketua pun
tak enggan untuk berbagi sedikit sejarah GEMAPALA kepada kami. GEMAPALA juga
sempat mengalami kekosongan pada tahun 1998-2000. Tetapi hal itu tidak
menghentikan semangat GEMAPALA untuk kembali berkarya. Bang Otang dengan
4 orang teman lainnya membangkitkan kembali semangat GEMAPALA hingga bisa
bangkit seperti sekarang. Di GEMAPALA untuk menjadi AB (anggota biasa) memiliki syarat
tertentu, yaitu: Pengabdian satu tahun di sekret, mengikuti DIKJUT, dan
menjadi pendamping DIKSAR.Berbagai kegiatan telah dilakukan, dan kegiatan
terdekat Gempala adalah Mubes. Dengan susunan BPH yaitu Abangda Ngok sebagai
Ketua, Abngda Burhan sebagai Sekretaris, dan kakanda Pintil sebagai Bendahara.
Benar-benar salutlah dengan setiap cerita, semangat
dan ilmu yang didapat disana. Dan mungkin tidak akan lupa dengan suguhan
teh manis dan gorengan yang cukup menjadikan suasana cukup nyaman
menenggelamkan kami dalam canda dan tawa pada hari itu yang mungkin mulai
mengingatkan kami pada sore hari yang mulai menyapa dan mengingatkan kami untuk
segera mengakhiri pertemuan singkat
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar