Lestarii

Rabu, 22 Februari 2023

ENVIRONMENTALIST OPINION: MITELA (2)

 MITELA RIMBAPALA

Mitela merupakan kain segitiga maupun segiempat yang terdapat logo atau lambang organisasi yang bersangkutan. Warnanya pun bisa beragam, tergantung pilihan suatu organisasi yang akan memakainya. Mitela merupakan atribut yang tidak asing lagi bagi anggota organisasi pecinta alam. Sebab, benda ini yang selalu menemani dan melekat pada diri khususnya pada saat melaksanakan kegiatannya. Bahkan, sudah menjadi aturan agar atribut ini dipakai pada saat ada acara atau kegiatan penting, serta tidak diperbolehkan memakainya diluar kegiatan. Bagi seorang pecinta alam Mitela mempunyai arti dan nilai penting serta harga yang tidak bisa diukur dengan uang dan materi atau dengan apapun. Karena untuk memperolehnya membutuhkan pengorbanan dan perjuangan keras yang menguras tenaga, fikiran, mental, serta bercucuran air mata.

Rimbapala memiliki mitela yang berwarna biru dongker dan segitiga sama kaki dengan ukuran sisi datar 132 cm, sisi miring 84 cm, dan tinggi 52 cm. Warna biru dongker tersebut mengandung makna kesederhanaan. Tidak seperti pada mahasisa pecinta alam lain, di Rimbapala mitela hanya dapat dikenakan di bahu. Anggota yang menggunakan mitela adalah anggota yang telah lulus diklatsar Rimbapala. Mitela anggota muda bertuliskan Rimbapala Rimbawan Pecinta Alam. Sedangkan mitela anggota biasa bertuliskan Rimbapala Rimbawan Pecinta Alam dan disertai lambang Rimbapala.

Mitela Rimbapala sudah ada sejak angkatan pertama, yaitu angkatan Rimbapala Gerobak Pasir. Di Rimbapala dilakukan tradisi penyematan mitela kepada anggota baru dihari terakhir diklatsar. Dan hal tersebut dilakukan secara turun-temurun sampai pada saat ini. Setiap anggota Rimbapala harus memaknai arti penting dari mitela itu sendiri, serta menganggap mitela sebagai nyawa karena mitela tersebut didapat ketika anggota lahir di Rimbapala

Pada umumnya, mitela di kalangan mahasisa pecinta alam ada yang berbentuk segitiga dan segiempat. Di Rimbapala sendiri mitela berbentuk segitiga, mengapa demikian? Berdasarkan sumber yang didapatkan dari beberapa anggota Rimbapala, bentuk segitiga mitela tersebut menganut dua konsep. Pertama, konsep religius dan yang kedua konsep survival. Konsep religius yang ditanamkan yaitu, pada mitela terdapat tiga pola arah yang berhubungan. Hubungan yang terpola tiga arah, yaitu hubungan dengan Tuhan sebagai makhluk ciptaan-Nya, hubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial, dan hubungan dengan alam semesta sebagai mahkluk Allah yang mengatur, memanfaatkan kekayaan alam. Hubungan tersebut tidak dapat dipisahkan dan akan selalu berkesinambungan.

Konsep yang kedua, yaitu konsep survival. Mitela dalam dunia kesehatan digunakan sebagai bahan pembalut bagian tubuh yang terluka. Kenapa bentuknya segitiga, karena akan berfungsi untuk membalut bagian tubuh yang berbentuk bulat dan dapat digunakan untuk menggantung lengan yang cedera. Nah, kegiatan mahasisa pecinta alam saat terjun ke lapangan tidak selalu mulus dan bisa terjadi kecelakaan kecil maupun besar. Jadi jika dalam keadaan darurat atau terdesak, mitela dapat dimanfaatkan seperti hal-hal tersebut agar dapat mengatasi atau mengurangi cedera yang terjadi.

Mitela lebih dari sekedar penghargaan yang dijadikan sebagai tanda seseorang telah resmi atau lulus menempuh proses Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR), selama beberapa hari atau minggu, bahkan bulan. Dan kemudian Mitela tersebut dijadikan sebagai atribut dan dipakai pada saat menghadiri atau melakuakan acara-acara atau kegiatan-kegiatan yang dianggap penting. Yang harus diutamakan anggota organisasi pecinta alam untuk dijaga, ditinggikan dan disucikan.

Inilah tujuan dasar pelaksanaan Diklatsar bagi calon anggota organisasi pecinta alam. Diberikan bimbingan dan pedidikan jasmani maupun rohani, serta melatih ketahanan fisik dan mentalnya. Dengan demikian, melalui bimbingan, pendidikan dan pelatihan tersebut, diharapkan bisa melahirkan sosok-sosok pecinta alam yamg memiliki sikap relegius tinggi dan tangguh dalam menjaga dan melestarikan alam ini. Dan akan menjadi contoh yang baik dilingkungan masyarakat, khusunya dilingkungan sesama pecinta alam.


Penulis: Helsen Hasundungan Hutabarat (Gerama RDA)

Editor: Putri Armenia Urelia (Mrende RBS) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ekspedisi Sekret Rimbapala Boras Pati

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, menjalin tali persaudaraan se MAPALA- SU untuk Anggota Muda RIMBAPALA Kehutanan USU. 1. Gempa...