Lestarii

Senin, 20 Februari 2023

KEINDAHAN ALAM LAUT INDONESIA

 KEINDAHAN ALAM LAUT INDONESIA

Lautan merupakan salah satu dari kenampakan alam perairan di Indonesia, termasuk juga danau, rawa, dan selat. Luas lautan di Indonesia adalah sekitar 5.8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.00 km yang merupakan garis pantai produktif terpanjang kedua di dunia. Laut sebagai aset nasional, memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Seperti sebagai jalur transportasi, sumber bahan makanan, sumber energi dan pertambangan, kawasan perdagangan, hingga wilayah pertahanan keamanan. Sumber daya laut tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang dan lain-lain. Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 biota terumbu karang. Sumber daya ikan di laut Indonesia meliputi 37 persen dari spesies ikan di dunia. Beberapa jenis ikan di Indonesia mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti tuna, udang, lobster, ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kerang, dan rumput laut.Perairan laut Indonesia juga menyimpan potensi sumber daya non hayati yang melimpah. Masih banyak wilayah perairan Indonesia yang memiliki potensi ekonomi namun belum terkelola secara memandai.

Laut Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan berbagai cekungan samudera di daerah tropis, dan karenanya memainkan peran penting dalam sistem interaksi antara laut dan iklim. Air laut yang mengalir dari samudera Pasifik, melalui serangkaian sempit selat di laut Indonesia, mengalir ke Samudera Hindia.Fenomena pariwisata merupakan sebuah fenomena besar dan semakin menunjukkan sebuah kemajuan yangsignifikan. Pemerintah Indonesia ikut membangun industri ini dengan menciptakan sebuah brand pariwisata bagiIndonesia yaitu Wonderful Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan mancanegara tentang brand Wonderful Indonesia. Persepsi diukur melalui elemen-elemen dalam brand Wonderful Indonesia yang terdiri dari keindahan alam, budaya Indonesia, keramahan masyarakat, makanan dan nilai keuangan. Sejumlah 110 wisatawan telah diwawancara sebagai responden dengan menggunakan satu set kuesioner. Hasilkajian mendapati bahwa sejumlah 61% wisatawan tidak mengetahui brand Wonderful Indonesia karena sedikit mendapat terpaan akan brand ini. Secara umum, mayoritas responden mempersepsi bahwa alam Indonesia indah,kebudayaan menarik, masyarakat yang ramah, makanan yang baik dan nilai keuangan yang murah bagi parawisatawan.

Keindahan alam Indonesia ini salah satunya dilihat dari keindahan laut, Keindahan laut Indonesia sangat terbilang indah oleh masyarakat lokal maupun masyarakat asing,dengan warna laut yang sangat biru membuat wisatawan tertarik untuk mengunjugi lautan Indonesia,seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia bangga karena dapaat merasakan keindahan laut Indonesia, selain hutan yang menjadi duta bagi masyarakat Indonesia laut juga menjadi salah satu panorama keindahan Indonesia. 

Peran laut Indonesia yang begitu besar, perlu didukung oleh adanya sistem monitoring dan obervasi yang terintegrasi dengan baik. JCOMMOPS (The WMO-IOC Joint Technical Commission for Oceanography and Marine Meteorology in situ Observations Programme Support Centre), berhasil memetakan lokasi-lokasi keberadaan platform sistem observasi di seluruh dunia. Dari peta-peta tersebut terlihat bahwa Indonesia tidak memiliki sistem observasi kelautan ataupun platform observasi. Sayangnya pemerintah Indonesia hingga saat ini tidak (belum) menjadikan observasi sebagai sebuah investasi jangka panjang untuk memelihara laut Indonesia.

Saat ini sistem observasi laut nasional (laut dan pesisir) belum menjadi prioritas negara. Sistem yang ada tidak terpelihara dengan baik (sustain) karena tidak tersedianya anggaran, dan sering terkena dampak oleh adanya perubahan prioritas negara. Keterbatasan teknologi dan SDM yang dimiliki Indonesia juga melengkapi tidak adanya sistem observasi kelautan, sehingga Indonesia masih bergantung pada produk negara lain. Sistem observasi yang masih bergantung pada negara lain, yang biasanya dilakukan melalui kerjasama internasional, tidak dapat merekam data secara real-time karena alasan menjaga kepentingan keamanan negara. Padahal, data merupakan tulang punggung untuk membangun kebijakan yang berbasis pada saintifik. Hasil kajian saintifik yang berkualitas perlu didukung oleh ketersediaan data yang mencukupi serta akurat, sehingga data atau informasi baru yang dihasilkan dapat digunakan baik oleh pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan. Sudah banyak data kelautan yang dihasilkan oleh beberapa institusi di Indonesia. Hanya saja data tersebut masih sulit untuk ditelusuri dan diakses. Untuk itu, Indonesia perlu membangun sistem monitoring dan observasi yang terintegrasi dan membentuk suatu pusat data kelautan Indonesia. Keduanya harus berbasis sains dan teknologi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan arus informasi dunia.Saat ini, dunia sedang mengangkat isu dan menyepakati untuk melaksanakan transformasi menuju ekonomi kelautan berkelanjutan. Observasi dan monitoring di laut secara ilmiah menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan laut, dan juga untuk memahami akibat dari hal-hal yang tidak bisa dikendalikan di laut seperti bencana alam.

Laut merupakan aset yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut hasil penilaian OHI Global, lebih dari 1 milyar orang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada ikan sebagai sumber protein serta menyediakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia yang memiliki ketergantungan kepada sektor kelautan dan perikanan. Estimasi OHI Global juga menunjukkan sisi buruk kondisi kesehatan laut. Lebih dari 25% mamalia laut menghadapi ancaman kepunahan sehingga disarankan agar konservasi spesies dan kawasan perlu diutamakan. 

Indeks Kesehatan Laut merupakan kegiatan pemetaan wilayah laut untuk menilai kesehatan laut dan manfaat bagi manusia dalam aspek sosial dan ekonomi. Saat ini, hampir di seluruh dunia, kondisi laut mengalami ancaman serius dan sangat rapuh terhadap perubahan iklim. Penurunan kualitas laut tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan manusia yang berasal dari laut sehingga meningkatkan tekanan terhadap pemanfaatan sumber daya laut. Pedoman Pengukuran Indeks Kesehatan Laut Indonesia (IKLI) disusun sebagai acuan bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam melakukan pengukuran kesehatan laut di area atau batasan geografis tertentu pada waktu tertentu. IKLI dapat disebut sebagai alat ukur Kesehatan laut Indonesia yang mengadopsi kerangka Ocean Health Index (OHI). Di mana, 10 tujuan atau target utama IKLI merupakan hasil adopsi dari OHI. Sebagai kegiatan yang mendukung Agenda Pembangunan 2020-2024, IKLI memiliki fungsi strategis dalam merumuskan dan merekomendasikan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Status Indonesia sebagai negara kepulauan telah ditetapkan sejak Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 dan diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS). Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, bergaris pantai sepanjang 81.000 km. Sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan, hal ini dikonfirmasi dari data KKP, luas wilayah daratan sebesar 1,91 juta km2 sedangkan luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2. Dengan lanskap seperti itu, tak pelak Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya laut yang luar biasa, khususnya di sektor perikanan. Pertumbuhan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Berdasarkan data BPS yang diolah Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), pada periode Januari – November 2016-2017, nilai ekspor produk perikanan naik 8,12% dari USD3,78 miliar pada 2016 menjadi USD4,09 miliar pada 2017.Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di kantor KKP, mengungkapkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, KKP akan terus mengupayakan peningkatan produksi dan ekspor produk perikanan Indonesia. Untuk mewujudkannya, penegakan hukum dalam melawan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing harus tetap digalakan.Dalam kesempatan yang sama, disampaikan pula kenaikan neraca perdagangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,42% dari USD3,403 miliar pada 2016 menjadi USD3,655 miliar pada 2017.

Penulis : Heti  Nolara (Malican RDA)

Editor: Putri Armenia Urelia (Mrende RBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ekspedisi Sekret Rimbapala Boras Pati

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, menjalin tali persaudaraan se MAPALA- SU untuk Anggota Muda RIMBAPALA Kehutanan USU. 1. Gempa...